Apakah Allah Menciptakan Kejahatan (Yesaya 45:7) ?

TANYA :

Bagaimana kita meyikapi ayat ini?

Isaiah 45:7, "I form the light, and create darkness: I make peace, and create evil: I the LORD do all these things."

The church of Satan merefer ayat ini bahwa God is evil. Bagaimana Ia menciptakan sesuatu yang bukan bagian dari diriNya?





JAWAB :



Yesaya 45:7 dalam berbagai versi terjemahan :


* Yesaya 45:7
LAI TB, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
NKJV, I form the light and create darkness, I make peace and create calamity; I, the LORD, do all these things.’
KJV, I form the light, and create darkness: I make peace, and create evil: I the LORD do all these things.
NASB, The One forming light and creating darkness, Causing well-being and creating calamity; I am the LORD who does all these.
NIV, I form the light and create darkness, I bring prosperity and create disaster; I, the LORD, do all these things.
Contemporary English, I create light and darkness, happiness and sorrow. I, the LORD, do all of this.
Todays English, I create both light and darkness; I bring both blessing and disaster. I, the LORD, do all these things
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
יֹוצֵר אֹור וּבֹורֵא חֹשֶׁךְ עֹשֶׂה שָׁלֹום וּבֹורֵא רָע אֲנִי יְהוָה עֹשֶׂה כָל־אֵלֶּה׃ ס
Translit, YÔTSÊR 'ÔR ÛVÔRÊ' KHOSYEKH 'OSEH SYÂLÔM ÛVÔRÊ' RÂ' 'ANÎ YEHOVÂH 'OSEH KHOL-'ÊLEH


Dalam pola pikir Barat dan Indonesia, orang akan melihat dalam Yesaya 45:7, adanya dua kuasa yang berlawanan satu sama lain, sedangkan pola pikir Ibrani tidak memandang demikian.

Pola pikir Barat biasanya melihat adanya pertentangan di sana, sedangkan pola pikir Ibrani tidak hanya melihat kedua hal itu sebagai hal yang bertentangan, namun menggunakan juga paralelisme, sesuatu yang setara dan diperlukan untuk keseimbangan yang sempurna.

Terang dan…gelap…nasip mujur dan… nasip malang, adalah ungkapan syair Ibrani biasa, selaku pasang-pasangan dari yang berlawanan bagi ‘seluruh yang ada’, bandingkan dengan ayat ini :


* Mazmur 49:2,3
49:2 Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian, pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia,
49:3 baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin bersama-sama!



'nasip malang' dalam bahasa Ibrani adalah 'RA' secara harfiah adalah ‘jahat’. Tapi perkataan Ibrani ini terlalu umum untuk mengartikan bahwa Yesaya membuat Allah sebagai yang mengadakan kejahatan. oleh karena itu NIV dan LAI-TB dan juga beberapa terjemahan lainnya, menyajikan terjemahan 'secara kontekstual' sesuai pemahaman kontekstual syair Ibrani, bukan secara harfiahnya seperti sajian terjemahan KJV/NKJV yang sifatnya 'static'.


Sekarang bandingkan dengan :


* Ayub 2:10
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

* Amsal 3:6
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu

* Roma 11:36
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya



Terlebih jauh kita harus melihat konteks ayat dalam Yesaya 45:7 itu secara lebih lengkap lagi (satu perikop), yaitu dengan membaca keseluruhan ayat dalam Yesaya 45:1-8, yang judul perikopnya adalah 'TUHAN memakai Koresh sebagai alatNya'.

Allah memakai Raja Koresh dari Persia sebagai alatNya memulihkan bangsa Israel yang telah berpaling dari YHVH.
Gagasan memakai bangsa lain sebagai alat penghukuman kepada Israel bukanlah hal baru, dalam Yesaya 10:5, YHVH menggunakan Asyur sebagai cambuk atas kemurkaanNya terhadap bangsa yang justru dikasihiNya ini.

Dalam Yesaya 45 ini, YHVH menggunakan Koresh untuk menunjukkan kepada bangsa Israel bahwa Dia-lah Allah satu-satunya. Maka bisa kita pahami dalam Yesaya 45:7 itu bahwa kejahatan (nasip malang) yang menimpa Yerusalem, adalah kehendak dari YHVH dengan tujuan bangkitnya Koresh di Yerusalem adalah untuk memulihkan Yerusalem agar umatNya berbalik kepada YHVH dan bertobat.
Tangan Allah dapat dilihat dari karya Koresh, karena kemudian ia membebaskan orang-orang Yahudi dan memerintahkan pembangunan kembali Yerusalem.

Kemudian baca kitab HAGAI. Pada tahun 538 sM, Raja Koresh dari Persia mengeluarkan maklumat mengizinkan orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka untuk membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci sebagai penggenapan nubuat Yesaya dan Yeremia (Yesaya 45:1-3; Yeremia 25:11-12; Yeremia 29:10-14) dan syafaat Daniel (Daniel 9:1-27).

Maka untuk kepentingan Israel-lah bahwa Koresh itu dipanggil (Yesaya 45:4) meskipun Koresh bukan dari kalangan/bangsa yang mengenal Allah, namun Allah memakainya. Semuanya adalah untuk kepentingan Yahudi sendiri menerima kedaulatan Kerajaan Persia sebagai karya Allah mereka.


Selanjutnya dapat kita pelajari Studi Kata Paralelisme : BAIK DAN JAHAT di http://www.sarapanpagi.org/baik-dan-jah ... .html#p8399


-- Jadi, setiap kita menemukan ayat yang ‘sulit dimengerti’ jangan gegabah langsung menuduh yang bukan-bukan, setiap ayat mempunyai konteks, harus dibaca secara keseluruhan, dipelajari dulu temanya apa, jangan asal comot sendirian. --


Semoga bermanfat.

Blessings,
BP
Nov 29, 2005


Sumber : www.sarapanpagi.org
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Favorite Song